Monitoring performance and evaluation outcomes with PDCA (Part 3)

Dengan adanya perubahan yang harus dilakukan oleh Ahmad, Ayam Bumbu Rujak Damha harus berubah secara cepat untuk merubah dengan banyaknya kendala seprerti potongan tidak konsisten, bumbu kurang merata, hidangan kurang higenis, antrian yang terlalu lama menjadikan progress perkembangan Ayam Damha. Ketika Ahmad harus melakukan inspeksi terhadap produk yang ia jual harus ia lakukan adalah mengatasi bagaimana kejadian-kejadian seperti tadi tidak terjadi lagi yang membuat pengalaman penjualan buruk. Setidaknya, ada beberapa aktivitas yang perlu dilakukan pada tahapan Act, yaitu adopting change, brief result, membangun simpulan berdasarkan pertanyaan penelitian, penentuan recomendasi dan strategi implementasi dan menentukan potensi generalisasi ide dan implementasinya pada sistem lain.

Ada beberapa solusi yang bisa dilakukan oleh Ahmad seperti:

  • Menjalankan sistem kasir. Dimana mengatur alur pesanan apa saja yang terima oleh sang koki untuk menegsiapkan makanan yang ada di antrian secara rapih
  • Menambah jumlah staf. Menambah satu sampai tiga orang untuk mempermudah dalam sistem penjualan memungkinkan kita membuat banyak hal terasa lebih mudah
  • SOP dalam pemotongan ayam, bumbu tidak merata dan tidak higenis. Jika disatukan ini menjadikan lebih dari setengah complain Damha dapatkan.  SOP dalam makanan adalah kunci dari bisnis kita beroperasi dan menentukan apakah itu layak di jual atau beli, bangkrut atau sukses.
  • Uang kembalian kurang. Menjadikan ini adalah hal yang fatal untuk penjualan menjadikan

Review dan Evaluasi Terhadap Hasil Implementasi dengan Sistem PDCA
Dengan kendala-kendala yang sudah di identifikasi oleh Ahmad bisa langsung mengatasi masalah-masalah yang di temukan, dengan demikian kejadian yang tidak diinginkan tidak terulang lagi dikemudian hari. Sesudah kita melakukan analisa mendalam apa saja yang harus diperbaiki maka selanjutnya Ahmad harus menghitung/ngira-ngira(?) apa saja dampak apa saja yang akan kemungkinan terjadi seperti apakah dampak, efektivitas, efisien dan keberlanjutan

Penyusunan Strategi Setelah Implementasi PDCA
Menjadikan bayang-bayang yang kita inginkan dilanjutkan dengan menjadikan karangan tersebut menjadi nyata kita harus siap dengan adanya perubahan. Maka dari itu kita siapkan Proses Strategy Post Implementation PDCA. Agar stabil dalam melaksanakan perubahan-perubahan yang kita buat karena sudah ada manuvere yang cukup besar sehingga bisa membuat kapal bergoyang. Sehingga dalam penyusunan strategi perlu memperhatikan tiga komponen utama, yaitu penilaian kondisi internal dan eksternal pasca implementasi serta penyusunan strategi yang sesuai dengan apa yang akan dilaksanakan.

Pada dasarnya kerangka ini merujuk pada kerangka SWOT. Penilaian internal membutuhkan identikfiasi kekuatan dan kelemahan sedangkan penilaian eksternal membutuhkan identifikasi kesempatan dan ancaman. Adapun, kombinasi setiap aspek internal dan eksternal akan menghasilkan strategi yang sesuai konteks, terutama post implementsi sistem setelah siklus PDCA. Adapun, detail identifikasi setiap komponen internal dan eksternal pada tahapan Act pada siklus PDCA dijelaskan sebagai berikut.

  1. Strength. Fokuskan pada ‘act’ yang memanfaatkan kekuatan internal untuk mendukung strategi
  2. Weakness. ‘Act’ diarahkan untuk mengatasi atau meminimalkan kelemahan yang ada
  3. Opportunities. Ambil langkah untuk memanfaatkan peluang eksternal yang dapat meningkatkan hasil.
  4. Threats. Lakukan mitigasi resiko dengan mernacang strategi untuk mengurangi ancaman eksternal.

Ketika kita menemukan masalah-masalah yang kita inginkan maka dari itu kita langjutkan dengan pembuatan Matrix SWOT yang dimana kita akan bisa melihat progress apa saja yang akan berubah jika sudah melaksanakan perubahan-perubahan yang kita inginkan bisa dilihat hasil apa saja yang sudah dirubah menjadikan lebih baik walau masih ada efek buruk terhadpa kinerja para staf Ayam Bumbu Rujak Damha.

SWOT Internal (Kendali Damha)  Eksternal (Faktor luar)
Strengths (Kekuataan) – Sistem kasir yang lebih terstruktur meningkatkan efisiensi.
– Menambah staf meningkatkan produktivitas.
– SOP yang jelas menjaga kualitas makanan.
– Tingkat kepuasan pelanggan meningkat.
– Citra restoran lebih baik, meningkatkan loyalitas pelanggan.
Weakness (Kelemahaan) – Sistem kasir baru butuh waktu adaptasi.
– Penambahan staf meningkatkan biaya operasional.
– Implementasi SOP butuh pengawasan ketat.
– Pelanggan butuh waktu menyesuaikan diri dengan sistem baru.
– Potensi kesalahan awal dalam penerapan SOP atau sistem kasir baru.
Opportunities (Kesempata) – Sistem kasir digital bisa digunakan untuk analisis data.
– Menambah staf memungkinkan ekspansi bisnis.
– Teknologi digital semakin berkembang.
– Peningkatan kepuasan pelanggan menghasilkan lebih banyak rekomendasi untuk kerabat.
Threat (Ancaman) – Jika SOP tidak diterapkan dengan baik, kualitas makanan bisa menurun.
– Jika biaya operasional terlalu tinggi, profit bisa berkurang.
– Persaingan dengan restoran lain yang lebih canggih.
– Kondisi ekonomi dapat memengaruhi daya beli pelanggan.

Untuk publikasi part 1 bisa, Click Disini

Untuk publikasi part 2 bisa, Click Disini

Rafi Adhyasta