Research Topic for MIE Student Thesis

Nama FM Research Topic

SCE

SMS

DSI

TQM

OTM

PDD

RGE

LMA OEM
Fergyanto E Gunawan ֎ ֎ ֎ ֎ ֎
Suharjito ֎ ֎ ֎ ֎ ֎
Muhammad Asrol ֎ ֎ ֎   ֎
Ardhianiswari Diah Ekawati     ֎ ֎   ֎    ֎   
Arief Budiman       ֎ ֎    
Christian Harito     ֎ ֎     
Rida Zuraida   ֎ ֎  ֎      ֎ 
Bachtiar H. Simamora ֎ ֎ ֎   ֎ ֎ 
Taufik   ֎      ֎   ֎  ֎ 
Ho Hwi Chie ֎   ֎ ֎ ֎  ֎  ֎  ֎
Firdaus Alamsjah ֎         ֎
Rienna Oktarina ֎       ֎       
Jonny ֎ ֎  ֎ ֎   ֎ ֎ ֎
Tota Pirdo Kasih         ֎ ֎ ֎
Dyah Lestari Widaningrum   ֎ ֎ ֎    

Topik-topik penelitian Teknik Industri

  1. Supply chain engineering (SCE) 

Supply chain engineering adalah cabang ilmu yang berkaitan dengan perancangan, pengembangan, pengelolaan, dan optimalisasi rantai pasokan atau supply chain dalam suatu organisasi atau perusahaan. Tujuannya adalah untuk menciptakan proses yang efisien, efektif, dan berkelanjutan dalam mengkoordinasikan aliran barang, informasi, dan layanan dari pemasok hingga konsumen akhir.  Topik penelitian dalam supply chain engineering antara lain adalah:

  1. Pengelolaan Persediaan (Inventory Management): Penelitian dapat fokus pada teknik-teknik untuk mengelola persediaan barang yang efisien, termasuk model peramalan, pengendalian persediaan, dan pengoptimalan tingkat pemesanan.
  2. Pengangkutan dan Distribusi: Mengoptimalkan rute pengiriman dan distribusi barang untuk mengurangi biaya transportasi dan waktu pengiriman. Ini melibatkan penelitian tentang algoritma rute terpendek, penggabungan pengiriman, dan penjadwalan transportasi.
  3. Pengelolaan Permintaan: Mempelajari pola permintaan pelanggan dan pengembangan strategi untuk merespons perubahan permintaan dengan cepat dan efisien.
  4. Kolaborasi dan Koordinasi rantai pasokan: Meneliti cara untuk meningkatkan kolaborasi antara anggota dalam rantai pasokan, seperti pemasok, produsen, distributor, dan pengecer, untuk mengurangi ketidaksesuaian dan meningkatkan efisiensi.
  5. Optimalisasi Jaringan rantai pasokan: Merancang jaringan rantai pasokan yang optimal dalam hal lokasi pabrik, pusat distribusi, dan titik penjualan. Ini termasuk pertimbangan biaya, jarak, dan ketersediaan sumber daya.
  6. Sustainability dan Green Supply Chain: Penelitian tentang bagaimana mengintegrasikan praktik berkelanjutan dalam rantai pasokan, seperti penggunaan energi terbarukan, pengurangan limbah, dan pengurangan emisi karbon.
  7. Manajemen Risiko rantai pasokan: Meneliti strategi pengelolaan risiko dalam rantai pasokan untuk mengatasi ketidakpastian yang mungkin timbul dari perubahan harga, bencana alam, atau ketidakstabilan pasokan.
  8. Tehnologi dan Inovasi dalam rantai pasokan: Meneliti penerapan teknologi seperti IoT, big data analytics, dan kecerdasan buatan untuk meningkatkan visibilitas dan efisiensi dalam rantai pasokan.
  9. Perencanaan Rantai Pasokan: Studi tentang bagaimana merencanakan rantai pasokan secara efisien, termasuk penentuan alokasi persediaan, pengiriman produk, serta pengelolaan produksi yang optimal.
  10. Manajemen Rantai Pasokan: Menggunakan data untuk mengoptimalkan manajemen rantai pasokan, termasuk pemilihan pemasok, perencanaan pengiriman, pengelolaan persediaan, dan pengaturan distribusi.

 

  1. System modeling and simulation (SMS)

System modeling and simulation adalah proses mewakili sistem nyata atau abstrak dalam bentuk model matematika atau komputasional, serta melakukan simulasi komputer untuk memahami, menganalisis, dan memprediksi perilaku sistem tersebut. Tujuan utama dari sistem modeling and simulation adalah untuk menguji ide, skenario, atau keputusan sebelum diterapkan dalam lingkungan nyata, sehingga dapat menghemat waktu, biaya, dan risiko yang terkait dengan implementasi langsung.  Topik penelitian dalam sistem modeling and simulation meliputi berbagai aspek dalam pengembangan model dan penggunaannya untuk menganalisis system seperti:

  1. Modeling Techniques: Penelitian tentang teknik-teknik pemodelan seperti model matematika, model berbasis agen, model berbasis simulasi, model hibrida, dan lain-lain. Ini melibatkan pengembangan pendekatan dan metode untuk merepresentasikan berbagai jenis sistem.
  2. Penerapan simulasi pada Industri: Menerapkan sistem modeling and simulation dalam berbagai industri seperti manufaktur, transportasi, kesehatan, energi, dan lain-lain. Ini termasuk mengembangkan model untuk memecahkan masalah spesifik dalam industri tersebut.
  3. Simulasi Dinamis: Mempelajari bagaimana sistem berubah seiring waktu dan bagaimana interaksi antara komponen sistem mempengaruhi dinamika keseluruhan.
  4. Simulasi Keputusan: Menggunakan simulasi untuk membantu pengambilan keputusan dengan menguji skenario alternatif dan memprediksi hasil dari berbagai keputusan.
  5. Pemodelan dan Simulasi Proses: Menggunakan data dan model matematika untuk mensimulasikan proses produksi, distribusi, dan operasi lainnya, serta mengidentifikasi cara-cara untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja.
  6. Simulasi Analisis Sensitivitas: Menganalisis bagaimana variasi dalam parameter model mempengaruhi hasil simulasi. Ini membantu memahami dampak perubahan dalam lingkungan atau parameter sistem terhadap kinerja dan perilaku sistem.
  7. Simulasi Optimalisasi Sistem: Meneliti cara-cara untuk menggunakan simulasi untuk mencari solusi optimal dalam sistem kompleks. Ini bisa termasuk optimasi parameter atau struktur sistem untuk mencapai tujuan tertentu.
  8. Simulasi Desain Eksperimen: Menggunakan simulasi untuk merancang percobaan virtual yang memungkinkan analisis yang lebih baik terhadap berbagai skenario dan situasi dalam sistem.
  9. Simulasi Manajemen Risiko: Menilai risiko dan ketidakpastian dalam sistem menggunakan simulasi. Ini membantu mengidentifikasi area risiko tinggi dan merencanakan tindakan mitigasi.

 

  1. Data Science in Industrial Engineering (DSI)

Data Science in Industrial Engineering mengacu pada penerapan teknik analisis data, pemodelan statistik, dan komputasi untuk memahami, menganalisis, dan mengoptimalkan proses dan operasi dalam bidang rekayasa industri. Tujuan utama dari Data Science dalam bidang ini adalah untuk mengumpulkan wawasan berharga dari data yang dihasilkan oleh berbagai sistem dan proses industri, dengan tujuan meningkatkan efisiensi, produktivitas, kualitas, dan pengambilan keputusan yang lebih baik.  Topik penelitian dalam Data Science in Industrial Engineering mencakup sejumlah aspek yang relevan dengan penggunaan analisis data dalam konteks industry, seperti:

  1. Analisis Big Data di Industri: Mengumpulkan, mengelola, dan menganalisis data besar yang dihasilkan oleh berbagai sistem industri, termasuk produksi, rantai pasokan, pemeliharaan, dan lainnya.
  2. Prediksi Permintaan: Menggunakan data historis untuk memprediksi permintaan produk, bahan baku, atau layanan di masa depan, sehingga perencanaan produksi dan persediaan dapat dioptimalkan.
  3. Pengambilan Keputusan Berbasis Data: Menggunakan analisis data untuk mendukung pengambilan keputusan strategis dan taktis dalam perencanaan dan operasi industri.
  4. Prediksi Kegagalan Mesin: Menggunakan sensor dan data mesin untuk memprediksi potensi kegagalan peralatan, memungkinkan perawatan yang lebih tepat waktu dan mencegah downtime.
  5. Analisis Efisiensi Energi: Menganalisis data penggunaan energi untuk mengidentifikasi area yang boros energi dan merancang strategi penghematan energi.
  6. Pengembangan Model Prediktif: Menggunakan teknik machine learning untuk mengembangkan model prediktif yang dapat mengidentifikasi tren dan pola dalam data industri.
  7. Visualisasi Data: Menggunakan teknik visualisasi data untuk mengkomunikasikan wawasan dan temuan dari analisis data kepada pemangku kepentingan.
  8. Analisis Risiko dan Keamanan: Menganalisis data untuk mengidentifikasi risiko operasional dan memastikan keamanan dalam lingkungan industri.
  9. Optimalisasi Produksi dan Persediaan: Menggunakan algoritma optimisasi untuk mengatur jadwal produksi, alokasi persediaan, dan pemeliharaan peralatan dengan tujuan mengurangi biaya dan meningkatkan produktivitas.
  10. Analisis Kualitas: Menganalisis data kualitas untuk mengidentifikasi penyebab cacat, mengurangi cacat produksi, dan meningkatkan kualitas produk.

 

  1. Total Quality Management (TQM) 

Total Quality Management (TQM) adalah suatu pendekatan manajemen yang berfokus pada peningkatan kualitas produk, layanan, dan proses organisasi dengan melibatkan seluruh bagian dari organisasi, mulai dari manajemen hingga karyawan operasional. TQM bertujuan untuk mencapai keunggulan dalam kualitas dan kepuasan pelanggan dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip manajemen kualitas dalam semua aspek operasional perusahaan.  Topik penelitian dalam Total Quality Management mencakup berbagai aspek yang berkaitan dengan penerapan prinsip-prinsip manajemen kualitas dalam organisasi yang meliputi:

  1. Perencanaan Kualitas: Studi mengenai pengembangan rencana kualitas yang mencakup tujuan kualitas, standar kualitas, serta strategi untuk mencapai kualitas yang diinginkan.
  2. Pengendalian Kualitas: Penelitian tentang metode dan teknik pengendalian kualitas yang digunakan untuk memastikan bahwa produk atau layanan yang dihasilkan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
  3. Peningkatan Kualitas Berkelanjutan: Melibatkan studi tentang pendekatan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas secara terus-menerus dengan menggunakan siklus PDCA (Plan-Do-Check-Act) atau siklus kontinu lainnya.
  4. Pengukuran Kualitas: Penelitian mengenai pengembangan metrik dan indikator kualitas yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas produk, layanan, atau proses.
  5. Manajemen Supplier: Studi tentang strategi dan praktik untuk memastikan bahwa pemasok juga berkontribusi pada pencapaian tingkat kualitas yang diinginkan.
  6. Pelibatan Karyawan: Penelitian tentang bagaimana melibatkan seluruh karyawan dalam upaya meningkatkan kualitas dan bagaimana memberikan pelatihan dan motivasi yang sesuai.
  7. Perbaikan Proses: Studi tentang identifikasi, analisis, dan perbaikan proses yang tidak efisien atau tidak berkualitas untuk mencapai peningkatan kualitas dan produktivitas.
  8. Manajemen Risiko Kualitas: Penelitian tentang identifikasi dan mitigasi risiko yang dapat mempengaruhi kualitas produk atau layanan.
  9. Kepuasan Pelanggan: Studi mengenai metode pengukuran kepuasan pelanggan dan bagaimana merespon umpan balik pelanggan untuk meningkatkan kualitas produk atau layanan.
  10. Budaya Kualitas: Penelitian tentang bagaimana menciptakan budaya organisasi yang mendorong penekanan pada kualitas dalam semua tindakan dan pengambilan keputusan.
  11. Benchmarking: Penelitian tentang komparasi dengan praktik terbaik industri atau organisasi lain untuk mengidentifikasi peluang perbaikan.
  12. Implementasi Sistem Manajemen Kualitas: Studi tentang penerapan sistem manajemen kualitas seperti ISO 9001, Six Sigma, atau Lean untuk mencapai kualitas yang lebih baik.
  13. Lean dan Six Sigma: Studi tentang penerapan prinsip-prinsip Lean dan Six Sigma untuk mengidentifikasi dan mengurangi pemborosan serta meningkatkan kualitas operasi.

 

  1. Optimization and Transportation Modeling (OTM) 

Optimization and Transportation Modeling adalah suatu bidang dalam ilmu teknik industri yang berfokus pada pengembangan dan penerapan model matematis serta teknik optimasi untuk mengatasi masalah-masalah kompleks yang terkait dengan pengambilan keputusan dalam hal alokasi sumber daya, perencanaan, dan pengelolaan dalam berbagai aspek transportasi dan rantai pasokan.  Topik penelitian dalam Optimization and Transportation Modeling mencakup berbagai permasalahan yang berkaitan dengan pengoptimalan dan pemodelan dalam konteks transportasi dan rantai pasokan, seperti:

  1. Routing Optimization: Studi tentang pengoptimasian rute perjalanan kendaraan untuk mengurangi jarak tempuh, biaya bahan bakar, dan waktu pengiriman.
  2. Optimasi Distribusi: Penelitian tentang bagaimana mendistribusikan produk ke berbagai titik tujuan dengan efisien, termasuk penentuan rute, alokasi persediaan, dan pemenuhan permintaan.
  3. Optimasi Inventori: Studi tentang bagaimana mengelola persediaan dengan optimal untuk meminimalkan biaya penyimpanan sambil memenuhi permintaan pelanggan.
  4. Model Transportasi Multi-Mode: Penelitian tentang bagaimana mengoptimalkan pengiriman produk menggunakan berbagai mode transportasi seperti darat, laut, dan udara.
  5. Pemodelan Jaringan dan Aliran Maksimal: Studi tentang pemodelan jaringan untuk mengoptimalkan aliran barang, informasi, atau layanan di dalam sistem tertentu.
  6. Pemilihan Lokasi Fasilitas: Penelitian tentang bagaimana memilih lokasi optimal untuk pabrik, pusat distribusi, atau fasilitas lainnya untuk mengurangi biaya transportasi dan memaksimalkan efisiensi operasional.
  7. Optimasi Biaya Transportasi: Studi tentang bagaimana mengidentifikasi strategi optimal untuk mengelola biaya transportasi dalam konteks yang berbeda.
  8. Model Linier dan Non-Linier: Penerapan model matematis linier dan non-linier dalam memecahkan masalah-masalah optimasi terkait transportasi dan rantai pasokan.
  9. Pemodelan Ketersediaan Kendaraan: Studi tentang bagaimana memodelkan dan mengoptimalkan ketersediaan dan penggunaan kendaraan dalam operasi logistik.
  10. Optimasi Penggunaan Sumber Daya: Penelitian tentang pengoptimalan penggunaan sumber daya seperti tenaga kerja, fasilitas produksi, dan waktu operasional.
  11. Penjadwalan Transportasi: Penelitian tentang penentuan jadwal pengiriman produk dengan mempertimbangkan berbagai kendala seperti kapasitas kendaraan, batasan waktu, dan biaya.

 

  1. Product Design and Development (PDD) 

Product Design and Development adalah suatu bidang dalam rekayasa industri yang berkaitan dengan perencanaan, desain, pengembangan, dan implementasi produk baru atau perbaikan produk yang sudah ada. Bidang ini melibatkan proses kreatif dan teknis untuk menciptakan produk yang memenuhi kebutuhan konsumen, standar kualitas, serta mempertimbangkan aspek teknis, estetika, fungsionalitas, dan ekonomi.  Topik penelitian dalam Product Design and Development mencakup berbagai aspek terkait dengan perancangan dan pengembangan produk yang mencakup:

  1. Analisis Kebutuhan Konsumen: Penelitian tentang bagaimana memahami kebutuhan, preferensi, dan harapan konsumen terhadap produk yang akan dikembangkan.
  2. Desain Produk Kreatif: Studi tentang pembuatan ide dan konsep desain yang inovatif dan menarik untuk produk baru.
  3. Prototyping dan Pengujian: Penelitian tentang pembuatan prototipe fisik atau virtual produk untuk pengujian dan validasi sebelum masuk ke tahap produksi.
  4. Material dan Teknologi: Studi tentang pemilihan material yang tepat dan teknologi produksi yang sesuai untuk menciptakan produk yang optimal dari segi fungsionalitas, kekuatan, dan keberlanjutan.
  5. Ergonomi dan Antropometri: Penelitian tentang bagaimana memastikan produk dirancang dengan mempertimbangkan kenyamanan, keselamatan, dan kebutuhan fisik pengguna.
  6. Fungsi dan Performa Produk: Studi tentang perancangan produk yang memiliki performa dan fungsi sesuai dengan tujuan dan spesifikasi yang ditetapkan.
  7. Keberlanjutan dan Ramah Lingkungan: Penelitian tentang bagaimana mengintegrasikan faktor keberlanjutan dalam perancangan produk, termasuk analisis siklus hidup produk dan pengurangan dampak lingkungan.
  8. Inovasi Teknologi: Studi tentang pengembangan teknologi baru atau adaptasi teknologi yang ada untuk menciptakan produk yang lebih canggih dan efisien.
  9. Analisis Biaya dan Nilai: Penelitian tentang analisis biaya produksi dan nilai tambah produk dalam rangka mengoptimalkan rasio biaya-manfaat.
  10. Pemasaran dan Branding: Studi tentang bagaimana desain produk dapat mendukung pemasaran dan branding produk.
  11. Kolaborasi Tim dan Manajemen Proyek: Penelitian tentang manajemen tim dan proyek dalam pengembangan produk, termasuk komunikasi, tata kelola, dan pengelolaan risiko.
  12. Pemenuhan Standar dan Regulasi: Studi tentang bagaimana memastikan produk memenuhi standar dan regulasi yang berlaku dalam industri dan pasar tertentu.

 

  1. Renewable and Green Energy (RGE) 

Renewable and Green Energy merujuk pada sumber energi yang bersifat terbarukan, ramah lingkungan, dan memiliki dampak karbon yang rendah atau bahkan nol. Sumber energi ini diperoleh dari sumber daya alam yang dapat diperbaharui secara alami seperti sinar matahari, angin, air, biomassa, dan panas bumi. Tujuan utama dari Renewable and Green Energy adalah mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang terbatas dan berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca dan dampak perubahan iklim.  Topik-topik penelitian dalam Renewable and Green Energy sangat beragam dan mencakup berbagai aspek teknologi, keberlanjutan, ekonomi, serta implementasi, seperti:

  1. Energi Matahari (Solar Energy): Studi tentang pengembangan panel surya, teknologi penyerapan dan konversi sinar matahari menjadi energi listrik, penyimpanan energi surya, dan integrasi panel surya pada bangunan.
  2. Energi Angin (Wind Energy): Penelitian tentang desain turbin angin, pengelolaan dan optimasi pembangkitan energi angin, serta analisis dampak lingkungan dan sosial dari pembangunan turbin angin.
  3. Energi Hidro (Hydropower): Studi tentang pembangkitan energi dari aliran air, termasuk pengembangan dan perbaikan teknologi turbin air, analisis dampak lingkungan, dan manajemen sumber daya air.
  4. Energi Biomassa: Penelitian tentang pemanfaatan sumber daya biomassa seperti limbah organik, kayu, dan tanaman energi untuk pembangkitan energi termal atau biofuel.
  5. Energi Panas Bumi (Geothermal Energy): Studi tentang pengembangan teknologi pembangkitan energi dari panas bumi bumi dalam, serta analisis potensi dan dampak lingkungan.
  6. Energi Ombak dan Pasang Surut (Ocean Energy): Penelitian tentang pemanfaatan energi yang dihasilkan oleh ombak laut dan perubahan pasang surut.
  7. Penyimpanan Energi: Studi tentang pengembangan teknologi penyimpanan energi seperti baterai, penyimpanan termal, dan teknologi penyimpanan lainnya untuk mengatasi fluktuasi pasokan energi dari sumber terbarukan.
  8. Efisiensi Energi: Penelitian tentang pengembangan teknologi dan praktik yang mengurangi konsumsi energi, termasuk analisis efisiensi bangunan, kendaraan bertenaga listrik, dan industri.
  9. Keberlanjutan dan Dampak Lingkungan: Studi tentang dampak lingkungan dari pengembangan sumber energi terbarukan, serta analisis siklus hidup dan evaluasi keberlanjutannya.
  10. Pengembangan Teknologi Baru: Penelitian tentang inovasi teknologi baru dalam bidang Renewable and Green Energy untuk meningkatkan efisiensi, keandalan, dan ekonomi energi terbarukan.
  11. Kebijakan Energi: Studi tentang perumusan dan implementasi kebijakan energi terbarukan di tingkat nasional dan internasional.
  12. Ekonomi Energi Terbarukan: Penelitian tentang aspek ekonomi pengembangan dan penerapan energi terbarukan, termasuk analisis biaya, ketersediaan, dan dampak terhadap lapangan kerja.

 

  1. Lean Manufacturing (LMA) 

Lean Manufacturing (atau sering disebut Lean Production atau Lean Management) adalah suatu pendekatan dalam manajemen produksi yang bertujuan untuk menghilangkan pemborosan (waste) dalam proses produksi, meningkatkan efisiensi, kualitas, dan respons terhadap permintaan pelanggan. Konsep Lean berasal dari sistem produksi Toyota yang dikenal sebagai Toyota Production System (TPS), dan sejak itu telah diadopsi oleh berbagai industri di seluruh dunia.  Topik-topik penelitian dalam Lean Manufacturing mencakup berbagai aspek yang berfokus pada pengembangan dan implementasi prinsip-prinsip Lean dalam lingkungan manufaktur dan produksi, seperti:

  1. Identifikasi Pemborosan (Waste Identification): Studi tentang pengenalan dan pengkategorian berbagai jenis pemborosan dalam proses produksi seperti overproduction, waiting, unnecessary transportation, inventory, motion, overprocessing, dan defects.
  2. Value Stream Mapping (VSM): Penelitian tentang penggunaan VSM untuk menganalisis alur nilai (value stream) dalam proses produksi, mengidentifikasi pemborosan, dan merancang alur kerja yang lebih efisien.
  3. Pengendalian Inventori: Studi tentang penerapan metode Just-In-Time (JIT) dalam manajemen inventori untuk menghindari overstocking dan understocking, serta pengembangan model replenishment yang efektif.
  4. Peningkatan Kualitas: Penelitian tentang penerapan prinsip-prinsip Lean dalam mengurangi cacat produk, mengidentifikasi akar penyebab masalah, dan mengembangkan solusi berkelanjutan.
  5. Peningkatan Efisiensi: Studi tentang optimasi alur kerja, pengaturan stasiun kerja yang ergonomis, pengurangan waktu set-up, dan pengurangan waktu siklus produksi.
  6. Pengembangan Tim Kerja: Penelitian tentang penerapan prinsip-prinsip tim kerja (kaizen) dalam pengembangan karyawan, peningkatan produktivitas, dan inovasi.
  7. Penerapan Lean di Berbagai Industri: Studi tentang bagaimana prinsip-prinsip Lean dapat diadaptasi dan diterapkan dalam berbagai jenis industri, termasuk manufaktur, layanan, perawatan kesehatan, dan lainnya.
  8. Manajemen Permintaan Pelanggan: Penelitian tentang penggunaan Lean untuk merespons perubahan permintaan pelanggan dengan cepat dan efisien, termasuk pengembangan sistem pull dan alur kerja fleksibel.
  9. Pengembangan Produk Baru: Studi tentang bagaimana Lean dapat diterapkan dalam proses pengembangan produk baru untuk mengurangi pemborosan dalam desain, pengembangan prototipe, dan peluncuran produk.
  10. Teknologi dan Automasi: Penelitian tentang pengintegrasian teknologi dan otomasi dalam lingkungan produksi yang Lean untuk meningkatkan efisiensi dan fleksibilitas.
  11. Peningkatan Responsibilitas Lingkungan: Studi tentang bagaimana Lean dapat berkontribusi pada pengurangan dampak lingkungan dalam proses produksi melalui pengurangan limbah, konsumsi energi, dan emisi.
  12. Manajemen Rantai Pasokan: Penelitian tentang penggunaan prinsip-prinsip Lean dalam manajemen rantai pasokan untuk mengoptimalkan aliran material dan informasi.

 

  1. Operations Engineering and Management (OEM) 

Operations Engineering and Management adalah disiplin yang berfokus pada perancangan, analisis, dan pengelolaan sistem operasi yang kompleks dalam berbagai jenis industri. Tujuan utamanya adalah meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas operasi melalui pendekatan ilmiah dan teknik manajemen.  Topik-topik penelitian dalam Operations Engineering and Management sangat luas dan mencakup berbagai aspek dalam pengelolaan operasi bisnis dan industry, yang meliputi:

  1. Perencanaan Produksi dan Penjadwalan: Studi tentang bagaimana merencanakan dan menjadwalkan produksi secara efisien dengan mempertimbangkan kapasitas, permintaan, dan ketersediaan sumber daya.
  2. Manajemen Kualitas: Studi tentang pengembangan sistem dan proses untuk memastikan produk atau layanan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.
  3. Manajemen Proyek: Studi tentang perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian proyek untuk mencapai tujuan proyek secara tepat waktu dan sesuai anggaran.
  4. Manajemen Layanan Operasional: Penelitian tentang pengelolaan operasi layanan seperti pusat panggilan, perbankan, dan layanan kesehatan untuk meningkatkan efisiensi dan kepuasan pelanggan.
  5. Analisis Rantai Nilai: Penelitian tentang analisis mendalam atas semua aktivitas yang dilakukan dalam menciptakan, menghasilkan, dan menyampaikan produk atau layanan kepada pelanggan.
  6. Teknologi dan Automasi: Studi tentang penerapan teknologi dan otomasi dalam operasi bisnis untuk meningkatkan efisiensi, akurasi, dan fleksibilitas.
  7. Manajemen Fasilitas: Studi tentang perencanaan, desain, dan pengelolaan fasilitas fisik dalam operasi bisnis.
  8. Pengambilan Keputusan: Studi tentang pengembangan model dan metode untuk pengambilan keputusan yang efektif dalam konteks operasi bisnis.
  9. Manajemen Resiko dan Keamanan Operasional: Penelitian tentang pengelolaan risiko operasional dan keamanan dalam lingkungan bisnis yang kompleks.
  10. Manajemen operasional Rantai Pasokan: Penelitian tentang pengelolaan aliran material, informasi, dan produk dari pemasok hingga pelanggan, termasuk manajemen persediaan, distribusi, dan koordinasi rantai pasokan.

 

For further detail about lecturer research interest, please visit: Research Interest