The Research & Industry Expo at BINUS Indo Pacific Forum, Bali
Research & Industry Expo yang merupakan bagian dari BINUS Indo Pacific Forum yang diadakan di The Stones, Bali, pada tanggal 28-29 Agustus, menampilkan karya inovatif dari 12 peneliti berdedikasi. Acara ini menyoroti kontribusi Dr. Rinda Hedwig, Winda Astuti, Ph.D., Yosica Mariana, Nunung Nurul Qomariyah, Ph.D., Feri Setiawan, Ph.D, Diana Lo, PhD., Dr. Dwiyantari Widyaningrum, Dr. .I Gede Putra Kusuma Negara, Denzel Polantika, Christian Harito, PhD., Marcel Saputra, Elioenai Sitepu, Ph.D., dan Dr. Nur Afny Catur Andryani.
Para peneliti ini secara kolektif mempresentasikan total 18 produk penelitian, yang menunjukkan beragam inovasi. Produk-produk yang ditampilkan diantaranya adalah Chromebook Digital Library (Chromebook PusGita), Indonesia Tempeh Machine (InEM), previously known as i-TempeH, Non-Invasive Kidney Disease Detector, Automatic Peristaltic Condition Identification Based on Intelligent Embedded Stethoscope System, and Automatic Lung Diseases Identification Based on Intelligent Embedded Stethoscope System. Inovasi penting lainnya termasuk Anthroscales & Tumbuh Hebat, NuMed AI: A New AI-Based Telemedicine System, Low Sugar Edible Crystals, Low Sugar Marshmallow, BeeCo: Natural Cleaning, Personal Hygiene, and Soap, Encapsulated Phycocyanin, Indoor Positioning System, CEL Scope (Computer Engineering Laboratory Digital Microscope), Bee Braille Nusantara, Digitally Cosmetic Prosthetic Finger (Digisthetic Finger), Cursor to Improve Device Interaction for Individuals with Disabilities, DriveWave – AI-Based Communication Display for Automobile, and AI Powered-Pediatric Teledermatology.
Bapak Christian Harito, PhD., dosen Magister Teknik Industri Binus turut menampilkan produknya yang bernama Digitally Cosmetic Prosthetic Finger (Digisthetic Finger). Produk ini merupakan prostetik sebagian jari khusus yang dibuat sesuai dengan anatomi dan warna kulit pasien yang diamputasi jari. Prosesnya menggunakan metode pemindaian 3D dan pencetakan 3D. Jari palsu tersebut telah lolos uji fungsi tangan Jebsen Taylor sehingga dapat digunakan untuk aktivitas sehari-hari. Dibandingkan prostetik konvensional, produk ini memiliki keunggulan dalam hal waktu pembuatan yang lebih cepat, bentuk yang lebih presisi sesuai anatomi, dan tampilan yang lebih estetis karena warnanya sesuai dengan kulit pasien. Detail produk dapat dilihat di link berikut.
Pameran ini juga membuka pintu bagi potensi kolaborasi untuk pengembangan penelitian lebih lanjut dengan berbagai institusi dan organisasi bergengsi, antara lain Kementerian Investasi (Indonesia), Apple Academy, Microsoft, Universiti Teknologi Malaysia (UTM), Universiti Putra Malaysia (UPM), University of Melbourne (Australia), Mahasarakham University (Thailand), Burapha University (Thailand), Mariano Marcos State University (Filipina), Universitas Dhyana Pura (Indonesia), Universitas Negeri Semarang (Indonesia), dan Universitas Padjajaran (Indonesia). Acara ini menandai langkah signifikan dalam membina kemitraan dan inovasi penelitian internasional.
Berikut foto-foto acara tersebut