Komponen Penting Paper Ilmiah: Bagaimana Menjelaskan Pentingnya Penelitian Anda

Komponen pertama dan penting dari paper ilmiah adalah narasi mengapa penelitian tersebut penting. Kita perlu memaparkan sejumlah argumen dan fakta bahwa hasil penelitian memiliki urgensi buat sekelompok masyarakat yang cukup luas. Manfaat yang hanya bisa dinikmati oleh anggota satu perusahaan tidak cukup untuk menjustifikasi penelitian pada tingkatan yang kita bicarakan.

Untuk memberikan komponen di atas yaitu mengapa paper penting, saya sering meminta mahasiswa melihat paper-paper yang ada. Saya meminta mereka melihat paragraf pertama dan kedua ataupun ketiga dalam paper. Di paragraf-paragraf tersebut, umumnya, penulis meletakkan penjelasan mengapa paper mereka penting.

Apakah mereka, penulis, tidak meletakkannya di tempat lain. Jawaban saya: hampir pasti tidak.

Artikel ilmiah kaku secara struktur seperti SK yang dibuat pemerintah. Surat pemerintah itu umumnya menulis: Mempertimbangkan a, b, dan c, lalu Memutuskan satu, dua, dan tiga. Surat itu bahkan diformat dengan cara yang luar biasa jelasnya. Berikut adalah contoh potongan kecil sebuah SK Pemerintah Indonesia.

Dalam komunikasi ilmiah, nomor satu adalah kejelasan. Kecanggihan berbahasa tidak ada tempatnya. Vickynisasi hanya jadi bahan tertawaan. Badut tidak wajib menulis paper ilmiah. Artikel ilmiah bersifat kaku walaupun tidak sekaku SK pemerintah.

Jawaban dari pertanyaan mengapa penelitian penting bisa beragam. Saya mencoba mengkategorikan mereka. Umumnya, sebuah paper penting karena pertimbangan ekonomi, sosial, dan pengetahuan dan budaya.

Sebaiknya, kita mengikuti apa yang saya minta mahasiswa saya lakukan. Mari menganalisis paper-paper yang ada untuk aspek urgensi penelitian.

Kita mulai dengan sebuah paper yang dipublikasi ketika Majapahit masih berdiri. Paper yang memberikan hadiah Nobel pada kedua penulisnya.

Watson, James D., and Francis Crick. (1953). A structure for deoxyribose nucleic acid. Nature 171, 737–738.

Ketika itu, Watson baru berusia 26 tahun dan mampu menghasilkan paper yang baik dari segi penulisan. Dari segi isi, saya tidak tahu, itu bukan bidang saya. Tetapi, melihat bahwa ini memberikan hadiah Nobel, mestinya isinya hebat juga.

Untuk menjelaskan mengapa paper ini penting, Watson dan Crick hanya menulis satu kalimat berikut (lihat gambar berikut). Hanya itu; hanya satu kalimat.

This structure has novel features which are of considerable biological interest.

Saya tidak tahu klaim itu benar atau tidak. Saya duga benar karena tiga hal: pertama, karena banyaknya kaos dengan gambar double helix di depannya; kedua, karena, di Jakarta, ada kampus yang menggunakan double helix sebagai logo; dan terakhir, karena seorang menteri pendidikan mengajukan kerjasama triple helix. Untuk yang terakhir, saya duga keduanya terkait hanya berdasarkan kata helix di situ.

Mengingat bahwa paper Watson dan Crick hanya beberapa ratus kata, kurang dari 400 kata, mengalokasikan satu kalimat untuk menjelaskan mengapa penelitian ini penting mungkin sudah cukup.

Kita sebaiknya tidak mengikuti cara ini. Semenjak pesawat ditemukan pertama kali, yaitu Flyer oleh Wilbur dan Orville yang hanya terbang 37 m dan 12 detik, hanya butuh 70 tahun buat manusia untuk mengirim pesawat ke bulan. Ilmu pengetahuan maju cepat sekali, demikian juga perkembangan paper ilmiah. Kemajuan paper ilmiah sekarang ini paling terlihat di judul paper. Sebagai contoh, paper Watson dan Crick (1953) diberi judul Structure for Deoxyribose Nucleic Acid, hanya mengandung lima kata. Bandingkan dengan salah satu paper dalam bidang ini di tahun 2020: A Novel Chaos based Optical Image Encryption using Fractional Fourier Transform and DNA Sequence Operation, mengandung 14 kata dengan menghitung DNA sebagai satu suku kata. Alasan penelitian dari Watson dan Crick (1953), yang mencukupi untuk paper di tahun 1953, tidak lagi mencukupi untuk paper masa ini.

Anda perlu melihat bagaimana paper-paper modern menyampaikan pesan mengapa penelitian mereka penting. Mari kita cermati paper berikut yang paling banyak disitasi di masa tertentu.

Laroche, M., Habibi, M. R., & Richard, M. O. (2013). To be or not to be in social media: How brand loyalty is affected by social media? International Journal of Information Management, 33(1), 76-82.

Fokus paper ini adalah branding melalui media sosial. Paper menyampaikan bahwa branding dan tujuannya bisa dicapai melalui media sosial. Mengapa branding di media sosial penting untuk diteliti? Artikel ini menulis sebagai berikut (lihat gambar berikut).

  • Facebook sendiri memiliki 955 juta pengguna aktif yang login paling tidak sekali sebulan. Setengah dari mereka login setiap hari. Konsumen mengalokasikan 1/3 waktu mereka di media sosial (Lang, 2010).
  • Industri dan peneliti menyarankan bisnis untuk hadir di media sosial (Hagel & Armstrong, 1997; Wellman & Gulia, 1999).

Jadi, mengapa penelitian ini perlu dilakukan? Mengapa studi mengenai branding di sosial media perlu dilakukan? Jawabannya sederhana karena terdapat ratusan juta calon konsumen yang berkumpul di media sosial. Akibatnya, industri dan peneliti sepakat bahwa branding perlu dilakukan di sana.

Berdaganglah di tempat yang ramai, atau bawalah keramaian ke tempat Anda berdagang. Konon kabarnya itu prinsip berdagang keluarga kita dari Padang. Begitu kata seorang narasumber di sebuah radio swasta di Jakarta di suatu pagi.

Kami berharap dari dua contoh ini pembaca paham dan bisa memberikan komponen penting dalam paper yang Anda tulis. Jika masih terasa kurang, mari kita lihat paper yang lain.

Dalam contoh ini, kita fokus pada paper berikut.

Mangen, A., Walgermo, B. R., & Brønnick, K. (2013). Reading linear texts on paper versus computer screen: Effects on reading comprehension. International journal of educational research, 58, 61-68.

Saya telah membaca paper tersebut, dan tujuannya adalah, mengetahui apakah pemahaman membaca di layar komputer berbeda dengan di kertas.

Pertanyaan yang muncul di kepala kita, sehubungan dngan topik pembicaraan kita, adalah mengapa perbedaan tingkat pemahaman membaca karena menggunakan layar komputer perlu dipelajari.

Kita bisa mencari jawaban ini di bagian awal paper, di paragraf pertama, kedua, atau ketiga paper. Tetapi, sebelum itu, kita bisa menebaknya.

Penelitian ini dilakukan, tebakkan kita, mungkin karena saat ini banyak sekali bahan bacaan yang tersedia secara digital. Sementara dulu, kita semua membaca di kertas seperti koran, ataupun buku cetak. Tentunya menarik apakah perubahan media ini mempengaruhi pemahaman. Toh, kita ingin selalu lebih paham, dan tidak ingin kurang paham ataupun salah paham.

Mari kita lihat apa yang ditulis di paper. Di paragraf pertama, penulis memaparkan:

  • Sedang terjadi transisi dalam membaca dari media cetak ke layar komputer, terutama pada generasi muda.
  • Makin banyak bacaan yang didistribusi secara digital, sehingga penelitian ini menjadi relevan.

Tebakan kita persis dengan yang tertulis di paper. Sebagai kesimpulan, untuk menyampaikan komponen pertama paper ilmiah, yaitu alasan penting mengapa sebuah penelitian dilakukan, kita telah menggunakan tiga contoh paper. Latar belakang tersebut bisa karena ekonomi, sosial, dan pengetahuan. Tentu saja, politik bisa juga menjadi faktor pendorong. Tetapi, kita tahu bahwa semua politisi tidak akan masuk surga, mengapa Anda memikirkan mereka?

Kita telah mencapai akhir dari tulisan. Terima kasih telah menyimak. Sebelum Anda pergi, saya ingin membagi satu tip. Lengkapi alasan penelitian dengan memberikan sumbernya dalam bentuk sitasi. Hal ini untuk memperkuat dan menunjukkan bahwa Anda tidak ngasal.

Fergyanto E Gunawan, Dr Eng
  1. terima kasih pak Fergy atas masukan dan arahannya, sebisa mungkin akan saya coba membuat paper ilmiah yang relevan untuk jangka waktu yang cukup panjang, paling tidak menjawab sebuah inti permasalahan yang spesifik. Salam sehat selalu. hormat saya, Randy Manggala