Apa itu Supply Chain Performance?

image source: http://www.lbg-online.net/2019/02/showcasing-supply-chain-diversity/

Berbicara tentang supply chain, tentu kita sudah sering sekali mendengar istilah ini. Istilah supply chain sudah mulai dikenal sejak tahun 60-an sebagai strategi baru untuk peningkatan daya saing industri. Sebagai tambahan, pengenalan tentang supply chain dapat dilihat di sini.

Dalam supply chain, banyak sekali hal yang menarik untuk dikaji, salah satunya adalah tentang supply chain performance. Merujuk pada Arif-Uz-Zaman & Ahsan (2014), supply chain performance dapat diartikan sebagai proses pengukuran tingkat efisiensi dan efektifitas aktivitas/ strategi yang diterapkan oleh industri. Dari definisi ini sudah jelas bahwa supply chain performance meliputi proses, pendefinisian dan pengukuran kinerja rantai pasok suatu bisnis. Bidang ini memberikan peluang baru untuk dikaji secara lebih dalam untuk melakukan penilaian apakah strategi supply chain sudah tepat untuk diteruskan.

Melihat definisi supply chain performance. istilah efisiensi dan efektifitas sering sekali digunakan dalam industri. Lebih lanjut, dalam perhitungan supply chain performance, ada besaran-besaran tertentu yang digunakan dalam pengukuran yang selanjutnya disebut dengan metrik. Metric merujuk pada pengukuran, bagaimana itu dapat diukur, siapa yang akan melakukan pengukuran dan dari mana data nya dapat diperoleh (Gunasekaran & Kobu 2007). Singkatnya, metric adalah apa saja variabel yang harus diukur dalam rantai pasok. Untungnya, telah banyak disediakan model, framework dan metrik untuk melakukan pengukuran kinerja. Tetapi, perlu dilihat bahwa tidak semua metrik akan sesuai dengan industri. Sehingga terlebih dahulu perlu dilakukan identifikasi proses bisnis industri dan perlu ditentukan metrik apa saja yang sesuai dengan industri tersebut.

Ada beberapa framework yang dapat digunakan dalam supply chain performance. Setiap framework tersebut telah disusun dengan terstruktur, mulai dari metrik, metode perhitungan hingga cara memperoleh datanya. Melalui framework ini harusnya industri dapat melakukan pengukuran supply chain performance-nya secara lebih baik. Ini tentu membuka peluang riset juga bagi akademisi dan kampus. Merujuk pada Estampe et al. (2013), berikut adalah beberapa perbedaan dan ciri khas model dan framework dalam supply chain performance.

Tabel 1 Supply chain performance model and frameworks

Balanced Score Card Activity-Based Costing Supply Chain Operation Reference SCM/ SME APICS Strategic Audit Supply Chain Strategic Profit Model
Decision Level

·  Tactical Level

·  Operational Level

 

֍

 

֍

֍

֍

֍

֍

֍

֍

֍

֍

 

֍

 

Type of Flows

·  Physical Flow

·  Informational

·  Financial Flow

 

 

 

֍

 

 

 

 

֍

 

֍

֍

֍

֍

֍

 

֍

֍

 

֍

֍

 

 

 

֍

Level of supply chain maturity

·  Intra-organizational

·  Inter-organizational

·  Extended inter organizational

·  Multi-chain

·  Societal

 

֍

 

 

 

 

֍

֍

 

 

 

 

֍

֍

֍

֍

֍

 

֍

֍

 

 

 

 

֍

 

 

 

 

 

֍

֍

 

 

 

 

֍

֍

֍

֍

 

 

Type of benchmarking

·  Internal

·  External

 

֍

 

֍

 

֍

֍

֍

 

֍

 

֍

 

֍

֍

Contextualization

·  SME

·  Retailer

·  Industry

·  Service

·  All sectors

 

 

 

 

 

֍

 

 

 

 

 

 

֍

 

 

 

 

 

֍

֍

 

 

 

 

֍  

 

 

 

 

֍

 

 

 

 

 

֍

Quality factors

Human capital

Sustainability

 

֍

֍

 

֍

֍

֍

 

 

 

֍

 

 

 

֍

 

Source: Estampe et al. (2013)

References:

  1. Arif-Uz-Zaman K, Ahsan AMMN. 2014. Lean supply chain performance measurement. International Journal of Productivity and Performance Management. 63(5): 588–612. doi: 10.1108/IJPPM-05-2013-0092.
  2. Estampe D, Lamouri S, Paris JL, Brahim-Djelloul S. 2013. A framework for analysing supply chain performance evaluation models. International Journal of Production Economics. Elsevier 142(2): 247–258. doi: 10.1016/j.ijpe.2010.11.024.
  3. Gunasekaran A, Kobu B. 2007. Performance measures and metrics in logistics and supply chain management: A review of recent literature (1995-2004) for research and applications. International Journal of Production Research. 45(12): 2819–2840. doi: 10.1080/00207540600806513.