Faktor Kunci Mendorong Kesiapan Industri 4.0 di perusahaan Tekstil dan Produk Tekstil

Penelitian ini adalah salah satu yang pertama meneliti hambatan dan faktor kunci kesiapan perusahaan Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) dalam implementasi Industri 4.0 (I4.0) dan memakai pendekatan TOE Framework sebagai instrumen analisis. Metode penelitian dengan menyebarkan kuesioner pertanyaan tertutup kepada karyawan dan pemilik perusahaan TPT. Responden diberikan daftar 15 faktor hambatan adopsi I4.0 dan memberi bobot dengan skala Likert sesuai situasi perusahaan mereka. Hasil survei kemudian divalidasi oleh 2 orang ahli berlatar belakang eksekutif perusahaan TPT dan peneliti senior di lembaga riset. Hasil studi menunjukan bahwa ada 2 prasyarat dan 5 besar Faktor Hambatan kunci kesiapan perusahaan TPT. Prasyarat antara lain; 1. Usaha memperbesar margin laba (inovasi produk, menekan biaya, upgrading posisi di rantai nilai). 2. Membentuk ekosistem bisnis dan inovasi agar dapat menghasilkan produk bernilai jual lebih tinggi. Kelima Faktor Hambatan yaitu; 1. Investasi yang besar, 2. Lemahnya budaya dan pelatihan digital, 3. Kurangnya infrastruktur digital, 4. Kurangnya regulasi dan dukungan Pemerintah, 5. Tidak efektifnya Manajemen Perubahan. Dari pendekatan TOE Framework, dalam studi ini terungkap kesulitan dalam difusi teknologi inovasi salah satunya kontribusi dari lemahnya eksekusi kebijakan nasional tentang I4.0 (environmental element). Hasil studi ini dapat membantu para pembuat keputusan dan praktisi TPT untuk membuka jalan bagi keberhasilan implementasi I4.0.

Kata kunci: Industri 4.0, TOE, Barriers, Textile, Clothing

Future Research: 

  1. Dengan metodologi yang digunakan dalam tesis ini, peneliti dapat mengukur perusahaan di sektor industri lain yang termasuk dalam program Making Indonesia 4.0 (otomotif, kimia, makanan dan minuman, dan elektronik). Tujuannya memberikan pandangan yang komprehensif hambatan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan dari sektor utama industri Indonesia. Penelitian selanjutnya bisa menambahkan Faktor Hambatan dari penelitian lebih mutakhir diluar dari yang ada di tesis ini. Seperti faktor kurangnya dukungan eksekutif perusahaan pada program I4.0 (Ahmad et al, 2020).
  2. Menambahkan dependent variable (Y), contohnya menanyakan kepada responden seberapa sukses penerapan I4.0 atau berapa skor INDI 4.0 di suatu perusahaan, kemudian mengkorelasikanya dengan masing-masing 15 Faktor Hambatan hasil survei di perusahaan tersebut sebagai independent variable (X). Sehingga akan diketahui variabel X mana yang mempunyai korelasi baik atau sangat baik dengan variabel Y.
  3. Bagi perusahaan yang telah mengadopsi I4.0 setidaknya di satu departemen, dapat diteliti apa hambatan yang timbul sejalan dengan meningkatnya kematangan tingkat adopsi I4.0 di sebuah perusahaan; barriers per maturing stage as following; initial, developing, maturing (Gonçalves Machado, C. et al, 2019).
  4. Topik penelitian yang berkaiatan dengan Human Integrated System, misalnya analisa pengaruh penerapan I4.0 di suatu perusahaan terhadap psikologis pekerja (stres), pengurangan beban kerja, ergonomi, kelelahan dan gangguan tidur, angka kecelakaan kerja, atau menyusun ulang Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) karena proses kerja yang baru.
  5. Studi kasus untuk meneliti bagaimana proses Manajemen Perubahan (change management) berlangsung di perusahaan yang sukses menerapkan I4.0.Untuk mengetahui bagaimana sebuah perusahaan dan karyawannya bertransformasi saat mengadopsi I4.0.
  6. Penelitian bagaimana membuat peta jalan (road-map) digital penerapan I4.0 di sebuah perusahaan, apa faktor-faktor kunci yang harus diperhatikan (misalnya pemilihan teknologi, penentuan prioritas adopsi, jenis pelatihan diberikan dan lain-lain). Peta jalan digital yang baik merupakan salah satu kunci kesuksesan penerapan I4.0 di perusahaan.
  7. Meneliti seberapa besar efisiensi atau keuntungan yang diraih perusahaan secara operasional dan finansial setelah integrasi vertikal antar departemen pasca penerapan teknologi I4.0.
  8. Meneliti seberapa besar efisiensi atau keuntungan yang diraih perusahaan-perusahaan dalam satu rantai pasok baik secara operasional dan finansial setelah terintegrasi secara vertikal atau horizontal pasca penerapan teknologi I4.0.
  9. Meneliti seberapa besar dampak insentif yang diberikan pemerintah kepada kinerja operasi sebuah perusahaan, misalnya penyerapan tenaga kerja, kapasitas dan produktifitas produksi, nilai ekspor, pemakaian energi dan lain-lain. Tujuan penelitian ini melihat jenis insentif apa yang tepat dan seberapa besar korelasi antar insentif pemerintah dengan kinerja di tingkat perusahaan atau industri.
  10. Penelitian bagaimana ekosistem bisnis atau ekosistem inovasi dibangun dan sesuai dengan kondisi di Indonesia.
  11. Penelitian bagaimana arsitektur teknologi I4.0 yang tepat untuk Industri TPT baik di tingkat perusahaan atau sepanjang rantai pasok.
  12. Topik penelitian seputar isu keberlanjutan lingkungan seperti korelasi penerapan I4.0 dengan pengurangan pemborosan limbah (waste), konsumsi sumber daya dan energi. Sebab salah satu kontribusi I4.0 untuk lingkungan adalah diharapkan ada penurunan emisi gas rumah kaca dan jejak karbon (Kiel, Müller, et al., 2017). 

 

Tentang Penulis

Nama : Ferly Norman
Tempat tanggal lahir : Padang, 11 Februari 1975
Pendidikan :
  • 1999 – S1 Teknik Tekstil Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil Bandung
  • 2020 – S2 Teknik Industri Binus University
Pekerjaan :
  • 1999 – Sekarang: Profesional dibidang Quality Management System pada perusahaan manufaktur dan buyer apparel
  • 2019 – Sekarang : Dosen Industri di Politeknik STTT Bandung
Publikasi dan tulisan ilmiah :
  • Improving KPI weights of equipment suppliers in mobile network operations using Quality Function Development (QFD) (ICIC – El Journal)
  • Key Factor to Promote Industry 4.0 Readiness at Indonesian Textile and Clothing Firm (EMACS Journal).
  • Improving Voting and Recapitulation Process in Indonesian Election Using Computer Answer Sheet and DMR Software (ICOR Conference).
Tulisan rubrik opini di Harian Kompas :
  • Certification of Candidates for Legislative Members and Regional Heads (2016)
  • Reform of Occupational Safety and Health Surveilance (2017)
Organisasi :
  • 2015 – 2019 Industry Policy Section Coordinator in Alumni Union of Bandung Textile Institute of Technology
  • 2019 Founder Indonesia Textile Summit 2019, the summit meeting of Indonesian Textile Stakeholders, discussing industrial policy attended by academia, government, core and supporting textile and clothing company.